Hari sudah sore ketika kami mengunjungi Pantai Anoi Itam, Sabang, Aceh, Indonesia. Mungkin hal ini jugalah yang menyebabkan pantai ini tidak terlihat begitu ramai dibanding beberapa pantai sebelumnya, hanya terlihat beberapa pengunjung saja yang tampak seperti rombongan keluarga. Pantai ini berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat kota. Untuk mencapai pantai ini Anda harus menggunakan motor atau mobil pribadi atau taksi dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 30 menit. Kondisi jalan menuju tempat ini pun relatif bagus meskipun masih terdapat beberapa hambatan seperti lubang atau bagian jalan yang rusak. Kekhawatiran akan kualitas sinyal telepon seluler sempat muncul selama perjalanan menuju Pantai Anoi Itam, namun begitu sampai lokasi kualitas sinyal pun kembali normal. 🙂
Pantai ini adalah satu-satunya pantai berpasir hitam di Kota Sabang, bahkan mungkin di seluruh Provinsi Aceh. Konon, pasir di pantai ini mengandung nikel yang beratnya 3 kali lipat dari pasir hitam lainnya. Jika Anda menginjakkan kaki telanjang Anda di pantai ini, maka akan terasa kalau pasir di pantai ini memang lebih besar di banding pasir di pantai lain, mungkin lebih seperti biji merica hitam. Bagi Anda yang menganggap bahwa pantai yang berpasir putih dan bertekstur lembut adalah definisi pantai yang indah, boleh jadi Anda salah, seperti kami. Eksotisme yang dimiliki oleh pantai ini, menurut kami, tidak dimiliki oleh pantai lain di Indonesia, bahkan mungkin di dunia. Pasirnya yang hitam, besar, namun tidak kasar, lautnya yang biru kehijauan, deburan ombak yang cukup besar, dan bukit-bukit di sekitarnya, benar-benar amazing.
Pemandangan Pantai Anoi Itam akan lebih indah jika Anda melihatnya dari bunker Jepang yang terletak tidak jauh dari pantai. Dari atas bunker, Anda juga bisa melihat luasnya samudera berhiaskan gradasi warna biru kehijauan yang sangat cantik. Selain itu, Anda juga dapat melihat hamparan laut lepas dan Gunung Seulawah. Namun demikian, perlu Anda ketahui, Anda harus hati-hati jika ingin bermain air di sini karena ombaknya cukup besar dan banyak terdapat karang-karang tajam.
Bagi Anda yang lapar, di sekitar pantai ini juga terdapat sebuah kafe, jika tidak salah ingat namanya adalah "Kafe Batee Gajah". Nama kafe ini diambil dari sebuah batu yang terdapat di pinggir Pantai Anoi Itam yang jika diamati tampak seperti seekor gajah kecil. Jika bukan karena kami bertanya tentang arti dari nama kafe tersebut, mungkin kami tidak akan tahu keberadaan "Batee Gajah" ini.
Tidak banyak yang kami lakukan di pantai ini, selain karena masih ada beberapa objek wisata lain di Sabang yang belum kami kunjungi, juga karena kami hendak mengejar waktu agar dapat melihat sunset Samudera Indonesia di Pantai Kasih. Seperti biasa, let our photos below continue our story in Anoi Itam Beach. 🙂