Fort Japara XVI atau Benteng VOC atau lebih dikenal oleh masyarakat Jepara sebagai Lodji Gunung diperkirakan dibangun pada abad XVI Masehi oleh Belanda yang mengatasnamakan kepentingan penguasa Jepara pada masa itu. Benteng ini terletak di sebuah bukit sekitar 0,5 km arah utara alun-alun Jepara dengan ketinggian 85 meter dari permukaan laut (mdpl). Gerbang masuk lokasi benteng dibuat cukup megah bertuliskan "Fort Japara XVI".
Di dalamnya terdapat taman dari tanaman hias dan bunga serta pohon jenis palem. Pada bagian timur terdapat kompleks makam kuno yang berisi makam orang-orang Cina dan Belanda.
Selain itu di area yang sama terhampar taman buah yang berisi tanaman mangga, belimbing, jambu, bahkan sukun. Selain itu terdapat pula Taman Makam Pahlawan Giri Dharma.
Dari tembok benteng sebelah barat, kita dapat memandang teluk Jepara yang sangat indah. Selain itu kita bisa melihat kemegahan Stadion Gelora Bumi Kartini yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepara. Tempat ini cukup representative untuk wahana rekreasi keluarga khususnya warga kota Jepara dan sekitarnya karena baik di dalam maupun di luar benteng dipenuhi taman buatan.
Di Benteng VOC terdapat makam tua Belanda yang konon ada makam Kapten Francois Tack (perwira VOC senior yang ikut berjasa dalam penumpasan Trunajaya dan Sultan Ageng Tirtayasa). Sehingga sejarah Jepara bahkan mungkin bisa juga sejarah Nasional akan kabur jika Benteng VOC Jepara jadi dipugar.
Yang menarik disini adalah ternyata ada berbagai versi yang menyangkut dengan keberadaan makam Kapten Tack itu sendiri. Ada yang mengatakan makamnya ada di Jakarta, namun sebagian pihak mempercayai makam Kapten Tack ada di Jepara, tepatnya di Benteng VOC.