Jika Anda bertanya apa makanan khas di Solo, mayoritas warga kota ini tentu akan menjawab "nasi liwet". Nasi liwet adalah sejenis masakan yang berupa nasi yang sebelum dimasak dalam kukusan, terlebih dahulu berasnya dimasak setengah matang dengan santan. Terdengar biasa saja? Jangan berkomentar sebelum Anda mencobanya. Dari sekian banyak penjual nasi liwet, yang paling terkenal adalah "Nasi Liwet Wongsolemu".
Setelah puas menjelajahi Museum Radya Pustaka, Taman Sriwedari, dan Museum Batik Danar Hadi, kami pun menuju warung "Nasi Liwet Wongsolemu" yang terletak di Jalan Teuku Umar, Keprabon, Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Nasi Liwet Wongsolemu ini sudah terkenal sejak tahun 1950, jauh sebelum kami lahir.
Masih dengan becak yang kami sewa sejak dari Keraton Surakarta, kami menuju ke lokasi sambil ngobrol ringan mengenai kondisi kota Solo di bawah kepemimpinan Pak Jokowi, ternyata memang seperti apa yang tergambar selama ini oleh media massa. Demi memuaskan rasa ingin tahu kami pada objek wisata di Kota Solo, becak pun sengaja melewati Pura Mangkunegaran dan Pasar Triwindu. Namun karena hari sudah terlalu sore, kedua tempat ini pun ternyata sudah tutup sehingga kami hanya bisa memotretnya dari luar saja.
15 menit sudah berlalu, kami pun tiba di warung "Nasi Liwet Wongsolemu". Warung ini setiap harinya mulai buka pada pukul 17.00 WIB hingga dini hari. Perlu diketahui, di sepanjang dimana warung ini berada terdapat banyak sekali penjual nasi liwet yang juga memasang nama "Nasi Liwet Wongsolemu" bahkan dengan embel-embel ASLI. Lalu yang manakah yang benar-benar asli? Kami, termasuk tukang becak, pun tidak tahu persis. Kami hanya memilih berdasarkan keyakinan saja. 😀
Entah karena baru buka atau karena sudah di penghujung musim liburan, tidak terlihat terlalu banyak pengunjung di warung ini. Hanya terlihat sekitar 10 orang pengunjung yang tampaknya sebuah keluarga yang berasal dari luar kota, sedang menikmati makanan khas Kota Solo ini. Tidak ingin ketinggalan, kami pun segera memesan 1 porsi nasi liwet plus segelas es teh manis. By the way, jika melihat berbagai sumber mengenai tempat ini, tampaknya warung yang kami singgahi ini adalah warung yang ASLI.
Selain berasnya yang dimasak setengah matang dengan santan, "Nasi Liwet Wongsolemu" juga dipadu dengan rasa manis dan pedas dari sayur labu siam, yang akhirnya menghasilkan kombinasi rasa yang sangat luar biasa. Ditambah lagi lezatnya suwiran ayam pindang, jerohan ayam dan juga telur pindang. Areh (sari santan kental) yang dibubuhkan di atasnya adalah kunci utama yang memberikan kelezatan khas nasi liwet. Cara penyajian yang menggunakan pincuk daun pisang juga memberi aroma khas.
Seporsi nasi liwet ini dihargai Rp15.000,00 dan segelas es teh manis dihargai dengan Rp3.000,00. Jadi berapa total yang kami bayar untuk makan di warung ini? Ya betul, kami membayar Rp36.000,00 untuk 3 porsi nasi liwet dan 2 gelas es teh manis. 2 porsi nasi liwet dan 2 gelas es teh manis adalah untuk kami dan 1 porsi lainnya untuk tukang becak, yang ternyata gratis. 🙂
Penasaran ingin mencoba? Pastikan Anda mengosongkan perut Anda karena kelezatannya, akan membuat Anda ingin nambah lagi dan lagi
.