Meskipun alarm dari telepon seluler kami berbunyi tepat pada pukul 04.30 WIB, bukan berarti kami langsung bangun saat itu juga. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk benar-benar terbangun dari lelahnya hari kemarin setelah mengarungi Laut Jawa selama 7 jam. Setelah "mandi koboi", segelas teh manis hangat pun kami nikmati untuk sekedar menghangatkan badan di pagi yang lumayan dingin ini. Teman-teman yang lain pun sudah terlihat siap untuk bersama-sama hunting sunrise di Nyamplung Ragas. Sebelum berangkat kami tidak punya gambaran pasti tempat seperti apakah Nyamplung Ragas ini, bisa jadi pantai atau malah sebuah bukit.
Nyamplung Ragas (1), Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
Untuk mencapai Nyamplung Ragas, kami menggunakan mobil sewaan dengan biaya yang terpisah dari paket trip Explore Karimunjawa-nya @exploresolo. Kenapa begitu, karena ini adalah optional tour. Toh harga sewa mobilnya hanya Rp100.000,00 yang dibayar "patungan" oleh 14 orang. Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit, kami pun tiba di Nyamplung Ragas. O, ya! Selain Nyamplung Ragas, tempat lain yang biasanya dituju wisatawan yang ingin hunting sunrise adalah Pantai Nirwana. Tapi sayang pantai tersebut berada di dalam sebuah resort dan akan dipungut biaya bagi yang ingin memasukinya.
Driver dan Mobil Sewaan Ke Nyamplung Ragas, Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
Seperti halnya kemarin ketika hunting sunset, tampak awan tebal di langit yang akan menutupi matahari ketika terbit. Kecewa? Tentu saja tidak, ini kehendak Tuhan jadi dinikmati saja. Toh yang namanya hunting sunrise dan sunset masuk dalam jenis wisata minat khusus. Sekitar pukul 05.10, matahari mulai menampakkan berkas-berkas sinarnya. Meskipun tertutupi oleh awan tebal, bagi kami tetap tidak mengurangi keindahannya.
Sunrise di Nyamplung Ragas (1), Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
Meski sudah berada di Nyamplung Ragas selama 30 menit, kami belum tahu pasti sebenarnya apa yang dimaksud Nyamplung Ragas, nama pantainya atau nama areanya? Selain sunrise, kondisi alam di sekitar Nyamplung Ragas pun terbilang cukup asri, banyak terdapat semak-semak, ilalang, dan pohon kelapa serta tumbuhan lain. Jalan kecil yang tampaknya hanya muat untuk 1,5 mobil pun menambah eksotismenya. Terakhir kami melihat model jalanan seperti ini adalah ketika kami ke Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Jalan di Nyamplung Ragas, Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
Jika melihat kondisi di sekitar area Nyamplung Ragas ini, kami menduga bahwa di tempat ini sering digunakan untuk berkemah atau setidaknya mayoritas wisatawan yang kesini tidak peduli dengan kelestarian lingkungan sehingga meninggalkan tumpukan sampah plastik yang banyak ini. Ayo dong sadar, sampai kapan kalian mau mengotori alam Indonesia yang sangat indah ini?
Tumpukan Sampah di Nyamplung Ragas, Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB dan matahari pun sudah semakin tinggi. Kami pun segera beranjak dari Nyamplung Ragas untik kembali ke penginapan, sarapan, dan mengarungi laut Karimunjawa untuk ber-snorkeling ria.