Waktu menunjukkan pukul 09.15 WITA ketika mobil hotel yang jemput gue dari bandara sampai di rumah makan ini. Sebenarnya mobil dan supir ini hanya bertugas jemput gue dari bandara dan antar (drop) ke Swiss Belhotel Borneo Banjarmasin, namun tampaknya sang supir tidak ingin mengecewakan tamu yang kelaparan ini dan menyetujui permintaan gue untuk sarapan dulu di salah satu tempat wisata kuliner di Banjarmasin, yaitu Rumah Makan (RM) Cempaka.

Rumah Makan Cempaka

RM Cempaka bukanlah sebuah rumah makan yang besar dan mewah. Namun demikian, kelezatan Nasi Kuning yang merupakan satu-satunya menu makanan yang ditawarkan, sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan dan penduduk lokal. "Setiap pagi saja tidak kurang dari 50 orang yang sarapan disini, Pak", kata penjualnya. Meski Nasi Kuning bukanlah makanan khas Banjarmasin, bahkan kayaknya sih ga jelas juga asal-muasal nasi kuning ini, tapi "Belum ke Banjarmasin Pak kalau belum coba Nasi Kuning ini", kata Pak Supir sambil tertawa.

Tampaknya tidak ada yang spesial dari Nasi Kuning ini, karena terlihat seperti nasi kuning biasa yang sering nyokap gue bikin kalau lagi ada anaknya yang ulang tahun. Yang membedakan adalah Nasi Kuning disini sudah dibungkus dengan daun pisang bersama dengan lauknya. Kalau ga salah cuma ada 3 pilihan lauk, yaitu daging (sapi), ayam, dan ikan. Ikannya pun bukan ikan laut, tetapi ikan sungai yang ada di Banjarmasin. Katanya sih ikan itu cuma ada disini.

Bungkusan Nasi Kuning

1 (satu) bungkus Nasi Kuning dihargai Rp15.000,00 (18 Desember 2012). Bagi perut dengan rasa lapar pada tingkat normal, seporsi pun sudah cukup, tapi buat gue yang lagi kelaperan banget, ternyata masih cukup. Kurang sih sebenarnya, tapi rasa malu untuk nambah tiba-tiba merasuki gue. 😀

Setelah melihat, menimbang, dan memperhatikan, kami pun memutuskan untuk mengambil bungkusan Nasi Kuning dengan lauk daging. Biasanya sih kalau ada iming-iming "cuma ada disini", gue akan lebih pilih untuk mencoba lauk ikan itu, tapi gue dan perut pun sepakat memilih lauk daging untuk memastikan kecukupan supply energi (kenyang) pada si perut.

Daftar Menu Minuman

Begitu bungkusan dibuka, langsung terlihat tampilan dan komposisi warna yang menggugah selera. Bayangan gue akan lezatnya rendang langsung terlintas, meskipun gue tahu itu bukanlah rendang khas Sumatera Barat. Kata Pak Supir, makan nasi kuning lebih enak saat pagi atau lebih tepatnya saat baru matang. Karena saat itu nasi dan lauknya masih panas, sehingga aromanya pun akan sanggup membuat perut yang kelaparan menjadi semakin kelaparan.

Nasi Kuning (Lauk Daging)

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan seporsi nasi kuning ini. Bukan, bukan karena gue kelaparan tapi karena rasa gurih dan pedasnya itu yang benar-benar bikin ketagihan. Tampaknya ini adalah tipe makanan "pedas tapi nagih", tipe makanan berbahaya yang bisa bikin gue ga berhenti makan dan makan lagi. Ga cocok nih buat backpacker, bisa bikin budget tipis. 😛

Suasana di RM Cempaka

Meski hari sudah semakin siang, RM Cempaka ini malah semakin ramai dikunjungi. Walaupun tampaknya tidak seramai pagi tadi sebelum gue datang. Kalau boleh dibandingkan, sarpan nasi kuning di Banjarmasin itu hampir sama dengan sarapan nasi uduk di Jakarta, sudah jadi kebiasaan yang sayang untuk dilewatkan.

Tertarik untuk mencoba makanan ini? Dari Bandara Syamsuddin Noor yang terletak di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, kalian bisa menuju ke Jalan Ahmad Yani KM 4. Perjalanan akan membutuhkan waktu sekitar 15 -20 menit dengan mobil pribadi / taksi dengan jarak tempuh sekitar 20 km. Selamat mencoba. 🙂