Tidak seperti pagi pertama di Kepulauan Karimunjawa, pagi ini kami tidak hunting sunrise. Mungkin karena terlalu lelah di hari sebelumnya sehingga kasur dan bantal lebih menggoda untuk "digauli". Sekitar pukul 07.00 WIB kami memulai sarapan karena pada pukul 08.00 WIB kami akan melanjutkan perjalanan untuk menjelajahi Kepulauan Karimunjawa.
Jika dibandingkan dengan perjalanan kemarin, waktu tempuh menuju Pulau Tengah ini jauh lebih lama, karena akan memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Meskipun letak pulau ini tidak jauh dari pulau utama namun karena lokasinya yang berada di bagian utara-timur pulau sementara dermaga kapal berada di bagian selatan-barat, maka kami harus memutar untuk mencapainya.
Keindahan biota laut perairan Pulau Tengah di dominasi oleh hard corals seperti terumbu karang dari keluarga acroporidae dan juga table coral. Di beberapa sudut terlihat sea anemone yang melambai-lambai. Dimana ada sea anemone, dapat dipastikan bahwa tempat itu juga merupakan surga bagi ikan-ikan badut (clown fish). Banyak titik snorkeling di Pulau Tengah yang menjadi surga bagi anemone dan ikan badutnya.
Pulau Tengah mempunyai luas sekitar 4 hektar. Di pulau ini terdapat sebuah warung sederhana berbentuk rumah panggung yang menyajikan kelapa muda, minuman hangat, dan juga gorengan sebagai pelengkap makan siang. Di pulau ini juga terdapat 2 buah resort, entah milik siapa, kami lupa.
Puas ber-snorkeling, kapal kami merapat di dermaga Pulau Tengah. Di samping dermaga ini terdapat "semcam" kolam hiu yang kami tidak tahu persis apa kegunaannya selain memisahkan hiu tersebut dari habitat aslinya. Ada yang tau apa gunanya? Ketika kami datang, ada belasan wisatawan asing yang tampaknya berasal dari Yunani yang semuanya adalah perempuan. Teman rombongan kami pun meminta sebagian dari mereka untuk berfoto bersama. Apakah mereka mau? Coba nanti lihat di slideshow ya, nanti lho.
Sambil menunggu ikan selesai di bakar untuk mekan siang, kami pun berjalan-jalan mengelilingi pulau ini. Sebagai pulau yang letaknya cukup jauh dari pulau induk, tentu saja membuat kondisi alam pulau ini masih alami. Pantai cantik berpasir putih, ombak yang cukup tenang, dan air laut yang bening, tentu membuat mata dan kamera kami tak henti-hentinya menangkap momen ini.
Dengan luasnya yang 4 hektar, ternyata cukup untuk membuat kami kelelahan ketika selesai mengelilingi pulau ini. Kami pun mengambil posisi masing-masing untuk beristirahat dan menunggu makan siang yang tampaknya akan segera siap. Benar saja, 15 menit menunggu, makan siang brupa ikan kakaktua bakar pun siap untuk disantap. Maaf ya ikan.
Setelah makan, rencananya kami akan kembali snorkeling di Pulau Kecil. Letaknya tidak jauh dari Pulau Tengah. Menurut cerita dari guide kami, Pulau Kecil ini terkenal sebagai pulau yang paling banyak ikannya. Penasaran? Tunggu kelanjutan ceritanya.