Lebih Dekat Dengan @PergiDulu

@PergiDulu adalah Adam dan Susan, sepasang suami istri penggemar traveling. Adam berasal dari Sydney (Australia) dan Susan asli Bandung (Jawa Barat, Indonesia). Ide blog dengan nama PergiDulu muncul ketika Susan mengajari Adam cara berpamitan ke almarhum Papa Susan saat berkunjung ke rumah: "Kalau mau pergi, bilang 'Pergi dulu ya, Om'". "Awalnya terdengar aneh, lama-lama berkesan banget buat kami berdua", timpal Susan.

Blog PergiDulu, yang dapat diakses di www.pergidulu.com, memiliki target / fokus utama "To help others that don't travel so much, learn about how we travel and how they might like to travel in the future." Bagi PergiDulu, travelogue yang baik adalah yang informatif tapi ga membosankan seperti membaca laporan. Selain di blog PergiDulu, mereka juga mengekspresikan kecintaannya pada makanan melalui  situs web www.bacaresepdulu.com, yang berisi kumpulan resep-resep masakan Indonesia & internasional.

Menurut PergiDulu, "Traveling is different for each person, for us, traveling is about learning. Because learning is the key to an interesting life and we plan to travel as much as we're hungry to learn about life. This also means when we travel we like to get out of our comfort zones from time to time, because it is at this point that you really start to learn about yourselves and the place that you're in. It's not always fun at the time, but you certainly come back with great stories."

PergiDulu mulai traveling bersama-sama pada tahun 2011 waktu Susan "diboyong" ke Australia untuk dikenalkan ke keluarga Adam & teman-temannya. Setelah itu, sejak menikah di bulan Juni 2012, mereka "backpackneymoon" ke New Zealand dan Australia selama 2 bulan dengan menggunakan "campervan". Tak lama kemudian, mereka pergi ke Laos karena Adam mendapatkan proyek untuk meng-update guidebook Travelfish untuk negara tersebut.

Namun sebelumnya, baik Adam maupun Susan memang sudah suka traveling. Susan sempat solo traveling ke Thailand, Laos, dan Kamboja selama 4 bulan di tahun 2010. Adam juga sempat menulis guidebook untuk Bali selama 3 bulan. Sejauh ini, mereka sudah traveling bersama-sama ke Singapura, Malaysia, Thailand, Laos, New Zealand, Australia, dan beberapa tempat di Indonesia. Destinasi mana yang paling berkesan menurut PergiDulu? Susan menjawab, "New Zealand, karena pemandangannya memang sekeren pemandangan di film Lord of The Rings."

Terkait asuransi perjalanan, kadang-kadang mereka membelinya. "Adam biasanya beli asuransi perjalanan, tapi aku ga pernah beli asuransi, ga ngerti dan ga mau ribet sih", kata Susan.

PergiDulu memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan saat traveling di Laos, meskipun setelah lewat mereka merasa hal tersebut ga parah-parah amat. Mereka pernah menumpang naik slow boat yang ternyata isinya 50 kerbau, dan terpaksa tidur semalaman di atas kapal itu bersama para kerbau. Yang paling parah adalah saat Adam terkena dengue di Laos sementara fasilitas medis di Laos sangat minim sehingga mereka harus naik bis selama 10 jam ke Vientiane dan mencari pertolongan medis ke Kedutaan Besar Australia disana.

Meski sering menjelajah negara lain, bukan berarti PergiDulu tidak cinta dengan Indonesia, mereka ingin sekali menjelajah Indonesia bagian timur, terutama Maluku. "Karena kami dengar di sana indah". Namun demikian, belum ada rencana pasti kapan mereka bisa mewujudkan keinginan tersebut, "Mudah-mudahan bisa segera kesampaian", Susan menambahkan. Mari kita doakan bersama-sama agar bisa segera terwujud. Amin.

Kuliner Indonesia yang paling disukai PergiDulu adalah rendang sapi. Mereka beralasan, "Karena perpaduan bumbu dan empuknya daging membuat lidah bergoyang (kayak iklan ya?)". Selain rendang sapi, mereka juga sangat menyukai cendol. Namun demikian, PergiDulu ga suka sama jeroan binatang, "Karena antara otak dengan perut kurang sinkron saat dihadapkan dengan makanan tersebut". "It's just not acceptable". Secara eksplisit mereka menyatakan bahwa gsuka bukan berarti ga enak. Setuju banget nih gue.

PergiDulu mempunyai harapan agar pariwisata di Indonesia bisa lebih maju dan nama Indonesia semakin dikenal di kalangan turis mancanegara. Untuk itu mereka berharap agar pemerintah meningkatkan fasilitas di daerah-daerah wisata dan membersihkan birokrasi yang berbelit-belit. Mereka berkata:

"Dari sisi turis mancanegara, permasalahan besar yang menghambat masuknya turis ke Indonesia adalah visa turis yang cuma 30 hari sedangkan Indonesia sangat luas dan butuh waktu lama untuk dijelajahi. Oleh sebab itu, mayoritas turis hanya tahu Bali dan Yogyakarta, kadang tambah Bromo."

"Dengan waktu 30 hari, mereka (turis mancanegara) tidak sempat eksplorasi pulau-pulau lainnya karena harus keluar masuk Indonesia dengan cara terbang (karena tidak ada jalan darat yang praktis seperti Thailand, Laos, Kamboja, atau Vietnam). Biasanya mereka pilih explore Thailand atau Malaysia saja, toh alamnya mirip (begitu menurut pandangan turis mancanegara)."

Sekian hasil wawancara gue dengan Adam dan Susan dari @PergiDulu. Beberapa jawaban mereka gue edit seperlunya untuk menyesuaikan dengan konsep wawancara ini, tentu saja tanpa menghilangkan substansinya. Semua foto yang ada dalam artikel ini adalah hak milik @PergiDulu yang dikirimkan bersama atau setelah wawancara. Artikel ini telah mendapatkan persetujuan dari PergiDulu untuk diterbitkan. Akhir kata, "Pergi dulu ya, Om.." 😀

Share

Leave a Reply to Rizdaffa Dais SupyandiCancel reply


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Rizdaffa Dais Supyandi

8 years ago

Mantap guys, i like thats

@TravellersID you can buy royalty-free license of stock photo and stock video; search, compare, and book cheap flight ticket, hotels, and car rental around the world; or hire us for social media management, content writing, or video production services.